cover
Contact Name
Baskoro Suryo
Contact Email
banindro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ars@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain
ISSN : 18297412     EISSN : 25807374     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
ARS merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni rupa dan desain. Jurnal ini terbit 3 kali setahun dengan 6 artikel setiap edisi yang jatuh pada bulan Januari - April, Mei - Agustus, September - Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018" : 6 Documents clear
PENDEKATAN TEORI KOMIK PADA ADEGAN RELIEF KRESNAYANA CANDI WISNU Yohanes Sambodo
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.772 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2856

Abstract

Penelitian ini mengetengahkan pengidentifikasian unsur-unsur komik yang terdapat pada relief tersebut menggunakan teori komik. Berbagai unsur dalam komik dapat dipelajari dari teori yang ditulis oleh Scott McCloud. Memang tidak semua unsur komik terdapat pada relief itu, khususnya disebabkan oleh medianya. Beberapa unsur yang terpenting di antaranya adalah panel, pertokohan dan transisi antarpanel. Unsur komik lainnya juga dapat digunakan untuk membedah relief Kresnayana, kecuali yang termasuk kata-kata. Sebagai hasilnya, relief Kresnayana dan komik menunjukkan adanya beberapa kesamaan maupun ketidaksamaan dalam unsur-unsurnya. Semua panelnya ternyata merupakan gabungan pecahan-pecahan batu. Kemudian, parit (gutter) dalam relief ini juga unik, yaitu berupa dua pilar yang mengapit panel. Transisi antarpanel dalam relief Kresnayana berpatokan pada cara pradaksina.
PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KOTA SALATIGA SEBAGAI KOTA MULTIKULTUR DAN TOLERAN Danang Wiratama
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.334 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2894

Abstract

Tujuan dari penalitian ini adalah menghasilkan sistem identitas visual Kota Salatiga yang merepresentasikan spirit keberagaman dan toleransi melalui logo dan aplikasinya pada berbagai media. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melaluistudi literatur, observasi, dan wawancara sehingga menjadi acuan terhadap penyusunan konsep branding, perancangan identitasvisual, dan aplikasinya ke berbagai media. Dari analisis dihasilkan “big idea” brandingKota Salatiga sebagai “Salatiga: Miniatur Indonesia”yang berarti bahwa multikulturalisme dan toleransi di Kota Salatiga merupakan miniatur (cerminan nyata) dari spirit ke-Indonesia-an yang begitu beragam namun tetap satu jua. Kemudian strategi komunikasi “Tiga M” (Mari Datang, Mari Kenal, Mari Gabung) juga menjadi strategi komunikasi yang dirasa cocok mewadahi berbagai potensi Kota Salatiga. Gagasan brandingSalatigaini diterjemahkan ke dalam logo berkonsep “Tiga Wajah” yang menggambarkan multikulturaliwsme, toleransi, keramah-tamahan, keharmonisan, dan legenda Salatiga. Sistem logo dibuat fleksibel dan mempunyai banyak peluang aplikasi agar merepresentasikan spirit keanekaragaman. Selanjutnya, identitas “Salatiga: Miniatur Indonesia”diterapkan dalam berbagai aplikasi seperti stationary, environmental graphics, booklet, website, video, dan suvenir.
INDONESIAN CRAFT IN THE WORLD TRADE Timbul Raharjo
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.053 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2899

Abstract

Some international craft exhibitions focus on home accessories, gifts, and furniture. The exhibition aim as craft product branding at the national and international market, for example 2016 JIFFINA exhibition. Indonesian craft commodity maintains market share in several export destination countries because Indonesian products offer special characteristics and moreover, Indonesian exporters are enthusiastic in promoting the products in international exhibitions. In Asia level, Canton Fair held in Guangzhou International Convention & Exhibition Center China is one of the biggest programs where a big number of buyers look for products they want to purchase. In Asia, exhibition series peak in Guangzhou in March and in Shanghai in October. These exhibitions are visited by importers from Europe, America, Africa, The Middle East, Australia, etc. They come to buy Asian furniture. Some exhibitions in several countries are intentionally organized within a short time in sequence to grab buyers coming to South East Asian area. It is when the commission products from Indonesian producers, in form of retails or projects. Indonesian stakeholders respond this opportunity by organizing two big exhibitions, namely Indonesia International Furniture Expo (IFEX) in Jakarta and Jogja International Furniture and Craft Fair (JIFFINA) in Yogyakarta 
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural Fitri Nuraeni
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1516.788 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2904

Abstract

Sultan Hamengku Buwana IX merupakan seorang raja keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang melewati tiga zaman, antara lain: masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, masa pemerintahan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka. Ia juga ikut andil dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia, salah satunya menjadi Wakil Presiden pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Selain itu sejak usia empat tahun ia (Dorodjatun) telah tinggal bersama keluarga Belanda dan kemudian melanjutkan pendidikan di Negeri Belanda. GRM. Dorodjatun memiliki latar belakang kehidupan dan perjalanan hidup yang menarik, sehingga penulis tertarik untuk menjadikannya objek material dalam penelitian kualitatif ini. Rumusan masalah akan dibatasi pada busana Sultan Hamengku Buwana IX, sehingga dapat mengetahui busana apa saja yang dikenakan oleh Sultan Hamengku Buwana IX dan wujud dari busana tersebut.Objek formal dalam penelitian ini adalah perspektif Integrasi Struktural. Perspektif tersebut digunakan untuk mengurai busana Sultan Hamengku Buwono IX hingga bagian terkecil. Integrasi Struktural biasa diwujudkan dalam bentuk skematika yang penerapannya berisi alur berpikir penulis. Skema tersebut membantu dalam pembatasan masalah, pengumpulan data, dan pengelompokkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dengan mencari data baik dari buku, foto, maupun jurnal. Adapun studi lapangan dengan observasi dan wawancara.Segala sesuatu mengenai busana Sultan Hamengku Buwono IX akan dikaji menggunakan perspektif Integrasi Struktural.Penerapan perspektif Integrasi Struktural membuat kategorisasi busana Sultan Hamengku Buwono IX menjadi terstruktur. Kategorisasi mengenai jenis-jenis busana dan wujudnya dapat menjadi lebih mudah diselesaikan. Secara garis besar, busana Sultan Hamengku Buwono IX diklasifikasikan menjadi busana keraton dan busana nonkeraton.
PERSEPSI DESAIN BANTARAN SUNGAI TERHADAP RESIKO LINGKUNGAN DI BANTARAN SUNGAI CODE DAN KARANGWARU RIVER SIDE: STUDI KOMPARASI MAHASISWA AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA Artbanu Wishnu Aji
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.766 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2529

Abstract

Lingkungan bantaran sungai merupakan lingkungan kota yang cukup memiliki resiko bahaya jika dibandingkan dengan wilayah kota lainnya. Resiko bahaya yang muncul dari satu lingkungan tertentu menimbulkan ancaman bagi penghuni wilayah tersebut dan orang-orang yang beraktifitas di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi resiko lingkungan yang ada di wilayah bantaran sungai Code dan Karangwaru riverside. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan angket untuk mengukur tingkat persepsi resiko lingkungan dikalangan mahasiswa desain interior dan arsitektur. 43 responden yang terdiri dari warga negara Indonesia dan Amerika Serikat diminta untuk mengisi angket tentang persepsi resiko lingkungan terhadap dua wilayah bantaran sungai. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua wilayah bantaran sungai tersebut secara umum dinilai sedang tingkat keamanannya meskipun masih memiliki resiko banjir dan tanah longsor. Desain bantaran sungai dikedua wilayah tersebut masih dinilai kurang aman bagi anak anak. Resiko dari bahaya polusi dari mengkonsumsi air dan ikan dari wilayah tersebut juga dinilai cukup tinggi. Selain itu desain bantaran sungai kedua wilayah tersebut dinilai memiliki nilai estetika yang baik.    
VISUAL THIEF, SUREALISME DALAM ART BOOK KARYA RESATIO ADI PUTRA Novia Nur Kartikasari
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21, No 3 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.03 KB) | DOI: 10.24821/ars.v21i3.2892

Abstract

Visual Thiefmerupakan sebuah artbook(disebut Art Book) kumpulan kolase karya Resatio Adi Putra, hanya dicetak sejumlah 200 eksemplar. Beberapa karya didalamnya pernah diikutsertakan dalam pameran, serta terlibat dalam beberapa projek tertentu. Resatio Adi Putra menyatakan bahwa karyanya bergenre surealis, selain kemunculan objek rubah sebagai pengganti konsep pencurian yang diusung Resatio dalam Visual Thief, kecenderungan Resatio memakai objek perempuan dalam karyanya memungkinkan munculnya sebuah metafora. Menggunakan teori surealisme yang dikemukakan oleh Andre Breton. Analisis karya Resatio dalam Visual Thief, dari detail setiap objek hingga fragmentasi yang tersusun menjadi berbagai macam komposisi menampakan beberapa ciri surealisme yaitu munculnya kejanggalan, penampakan mimpi, mengandung erotisme serta teror, namun karyanya tidak dapat sepenuhnya dikatakan bergenre surealis (less surrealism), karena ada salah satu unsur yang tidak muncul yaitu otomatisme, yang mensejajarkan fragmen dari dorongan alam nirsadar.

Page 1 of 1 | Total Record : 6